Pengukuran Nilai Grounding

Dwika4 Mei 2025




Gambar 1. Alat Ukur Nilai Grounding Ideal Ground Resistansi Tester 61-796 Milik Stageof Denpasar


Grounding atau pembumian merupakan metode menghubungkan sistem kelistrikan dengan tanah guna menyalurkan arus listrik yang berlebih atau bocor secara aman. Fungsi utamanya adalah sebagai jalur perlindungan, yang mengalirkan arus ke tanah saat terjadi lonjakan / gangguan listrik demi menjaga keselamatan manusia dan peralatan. Tujuan dari grounding antara lain:

  • Berperan sebagai sistem proteksi petir, dengan mengalirkan energi petir ke tanah sehingga tidak merusak instalasi listrik.
  • Melindungi peralatan listrik, agar tidak rusak akibat lonjakan tegangan atau sambaran petir.
  • Menjamin keselamatan, dengan mencegah risiko sengatan listrik akibat arus bocor.

IDEAL Ground Resistansi Tester 61-796 merupakan perangkat untuk mengukur resistansi tanah yang berfungsi memastikan sistem pembumian pada instalasi listrik bekerja dengan baik dan aman. Alat ini mendukung metode pengujian 2 titik dan 3 titik (fall-of-potential) untuk mengevaluasi efektivitas grounding pada berbagai instalasi, baik di bangunan maupun peralatan listrik.


Beberapa fitur tambahan yang disediakan antara lain: Auto-ranging (penyesuaian rentang otomatis), Auto power-off (mati otomatis saat tidak digunakan), Indikator baterai lemah untuk mencegah kesalahan pengukuran akibat daya rendah. Fungsi data hold untuk mempertahankan tampilan hasil pengukuran. Perlengkapan dalam paket alat: Satu set kabel uji merah dan kuning masing-masing 33 meter, hijau 5 meter, Dua elektroda tanah (ground rods), tas pelindung untuk menyimpan alat, buku petunjuk pemakaian, delapan baterai AA 1,5V sebagai sumber daya.


Alat ini memiliki rentang pengukuran mulai dari 20, 200, hingga 2000 Ohm, dengan resolusi hingga 0,01 Ohm, serta mampu membaca tegangan tanah hingga 200 VAC. Akurasinya mencapai ±2% dari hasil pembacaan ditambah 2 digit.


Gambar 2. Kegiatan Mengukur nilai Grounding di Stasiun Geofisika Denpasar


Stasiun Geofisika Denpasar secara rutin melaksanakan kegiatan pengukuran grounding sebagai bagian dari upaya pemeliharaan sistem kelistrikan. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan sistem pembumian berfungsi dengan optimal, sehingga dapat menjamin keamanan peralatan sensitif serta melindungi instalasi dari gangguan listrik seperti lonjakan arus atau sambaran petir. Dengan pelaksanaan yang berkala, pengukuran grounding menjadi langkah preventif penting dalam menjaga keandalan alat operasional.


Langkah-langkah Penggunaan untuk mengukur nilai grounding kelistikan:

  1. Pasang elektroda (pasak tanah), tancapkan pasak tegangan (P) dan pasak arus (C) ke dalam tanah, sejajar dan berjauhan dari grounding yang akan diuji. Jarak umum: C sekitar 10 m dari grounding, P di tengah-tengah (5 m).
  2. Hubungkan kabel, Hijau (E): ke sistem grounding (tanah yang diuji), Merah (C): ke pasak arus, Kuning (P): ke pasak tegangan.
  3. Hidupkan alat, lakukan kalibrasi awal menggunakan tombol adjusment, Pilih mode 3-pole test, Tekan tombol “Test” dan baca nilai resistansi (dalam Ohm) yang muncul di layar, gunakan fitur hold untuk mengunci nilai tampilan.
  4. Uji akurasi, Ulangi pengukuran 2-3 kali dengan memindah posisi pasak P dan C sedikit ke depan dan ke belakang (±1 m). Jika hasilnya konsisten, nilai pengukuran valid.

Nilai Ground Resistansi Ideal. Standar Nasional Indonesia PUIL 2011 (SNI 0225:2011) merekomendasikan sistem proteksi petir dengan nilai resistansi ≤ 1 Ohm Untuk Instalasi penting (rumah sakit, data center, server). Dan nilai resistansi ≤ 5 Ohm untuk sistem instalasi bangunan umum. Kesimpulan nilai resistansi tanah terbaik adalah di bawah 1 Ohm dan nilai maksimum yang dapat diterima secara umum adalah 5 Ohm.



Jenis Peralatan : Alat Ukur Nilai Grounding

Nama Alat : Ideal Ground Resistansi Tester 61-796

Sumber Gambar : Stasiun Geofisika Denpasar

Sumber data : Indomultimeter

Peta Gempa Terkini Wilayah Bali
informasi gempa bumi region 3